Pengertian Kreativitas
Pengertian kreativitas yang sering digunakan oleh para psikologis dalam pengkajiannya akan membantu memperlihatkan apa yang tidak benar atau hanya benar sebagian dan berbentuk, Adapun pengertian kretivitas yang populer sebagai berikut:
· Kreativitas
adalah sebagai suatu proses untuk menghasilkan yang baru, apakah itu
berupa gagasan atau benda dalam bentuk atau rangkaian yang menghasilkan.
Penekanan pada tindakan menghasilkan ketimbang pada hasil akhir dari
tindakan tersebut.
· Kreativitas adalah sebagian kreasi sesuatu yang baru dan orsinil secara kebetulan, dengan terdapatnya
bukti yang nyata dari hasil pekerjaan yang dilakukan. Jadi kreativitas
mempunyai tujuan yang mungkin tidak lebih dari kesenangan langsung yang
diperolehnya.
· Kreativitas
adalah apa saja yang diciptakan selalu baru dan berbeda dari apa yang
telah ada serta bentuknya unik, hal ini hanya benar sebagian karena
untuk menciptakan hal yang baru masih perlu konsep yang lama.
· Kreativitas adalah proses mental yang unik, sesuatu yang semata-mata untuk menghasilkan sesuatu yang baru, berbeda dengan orisinil yang mencakup pemikiran spesifik disebut Guilford
"pemikiran berbeda dan pemikiran bebas (convergent thinking) yang
mengikuti jalur konvergensi dimana pemikiran menggunakan informasi yang
tersedia untuk sampai pada kesimpulan dan mengarah kepada jawaban
benar".
· Kreativitas
adalah orang yang mempunyai IQ tinggi atau cerdas jenius yang
diistilahkan orang awam kreatifitas. Tetapi buktinya hanya sedikit yang mampu berjalan seimbang.
· Kreativitas
adalah sepercik kejeniusan yang diwariskan pada sesorang dan tidak ada
kaitannya dengan belajar atau lingkungan yang menentukan, bahwa kreativitaas merupakan sarana konsep memerlukan pengetahuan yang diterima sebelum dapat menggunakannya.
· Kreativitas adalah imajinasi dan fantasi yang merupakan bentuk permainan mental menuju suatu hasil yang orisinil.
· Kreativitas
adalah konsep penurut dan pencipta yang menyatakan gagasan orisinil,
titik pandang yang berbeda atau cara baru menangani masalah yang
dihadapinya.
· Kreativitas adalah spontanitas yang timbul dari dalam dan dilakukan secara reflek (yang menghasilkan sesuatu).
· Pengertian kreativitas secara psikologis adalah kemampuan seseorang untuk menghasilkan komposisi, produk, atau gagasan apa saja yang pada dasarnya
baru, dan sebelumnya tidak dikenal pembuatnya. Ia dapat berupa kegiatan
yang imajinatif atau sintesis pemikiran yang hasilnya bukan hanya
perangkuman. Ia mungkin mencakupi pembentukan pola baru dan gabungan
informasi yang diperoleh dari pengalaman sebelumnya dan pengcangkokan
hubungan lama ke situasi baru dan mencakup pembentukan korelasi baru. Ia
harus mempunyai maksud atau tujuan yang ditentukan, bukan fantasi
semata, walaupun merupakan hasil yang sempurna dan lengkap. Ia mungkin
dapat berbentuk produk seni, kesusasteraan, produk ilmiah atau mungkin
bersifat prosedural atau metodelogis.
Ciri-ciri Usia SD kreatif
Konstelasi
ciri psikologis tertentu timbul secara konsisten pada individu yang
kreatif dan membentuk kerangka kepribadian kreatif yang dapat dikenal. Kerangka ini menunjuk bahwa pribadi yang kreatif lebih menonjol karena minat, sikap dan dorongan ketimbang kecerdasan.
Kemampuan
kognitif yang tampak paling sering dikaitkan dengan kreatifitas adalah
kecerdasan diatas rata-rata dan penggunaan kecerdasan itu secara
efektif, kemampuan menghasilkan gagasan luar biasa dan tepat, kemampuan
mengingat yang istimewa dan lebih banyaknya pengalaman hidup, kemahiran
menghasilkan gagasan dan yang asing dan berbeda, pengamatan yang
diskriminatif dan keluwesan kognitif umum. Individu yang kreatif
memiliki ego yang superior serta cara positif dan konstruktif dalam
memahami masalah. Intuisi juga merupakan tanda-tanda orang kreatif. Kemandirian serta sikap dan perilaku sosial tampak selalu mendampingi kreativitas.
Ciri-ciri kreativitas adalah kemampuan untuk menguji asumsi (sensitifitas problem), kelancaran, keluwesan dan keaslian. Latihan-latihan dibutuhkan untuk mengembangkan pikiran yang ada. Kesenangan mengambil resiko yang sudah diperhitungkan dan dipertimbangkan sehingga meraih keberhasilan atau kegagalan.
Ada
berbagai macam definisi mengenai kreativitas, namun tidak ada satu
definisi pun yang dapat diterima secara universal, karena demikian
kompleksnya konsep kreativitas. Pengertian tentang kreativitas dapat
dilihat dari belahan otak manusia yang masing-masing berkaitan dengan
kemampuan tertentu dalam diri seseorang. Pengertian kreativitas juga
dapat dilihat dari segi operasionalnya, yang mencakup kelancaran,
keluwesan, orisinalitas dalam berpikir, serta kemampuan untuk memerinci.
Kreativitas juga dapat dilihat dari konsep 4P yaitu pribadi, pendorong,
proses dan produk. Kreativitas sebagai pribadi menunjukkan bahwa
kreativitas dimiliki setiap orang. Sebagai pendorong, kreativitas
diartikan sebagai seberapa besar lingkungan dapat memberikan andil dalam
memberikan rangsangan. Proses menunjukkan pada bagaimana suatu hasil
dapat dinikmati. Produk menunjukkan bahwa setiap hasil kreatif dapat
dinikmati dan bermakna.
Kaitan
kreativitas dengan kemampuan intelektual memang sudah menjadi perhatian
para pakar sejak dulu. Teori ambang inteligensi menunjukkan bahwa
sampai seputar IQ 120, ternyata ada hubungan antara inteligensi dan
kreativitas. Kemampuan berpikir divergen menunjukkan hubungan yang
bermakna dengan kemampuan berpikir konvergen. Selain itu yang perlu
diingat adalah kreativitas diperoleh dari pengetahuan atau pengalaman
hidup. Pengetahuan yang selama ini diperoleh dari lingkungan dikumpulkan
dan diintegrasikan ke dalam suatu bentuk yang baru dan orisinal, semua
ini sangat tergantung pada bagaimana kemampuan intelektual seseorang.
Kemampuan
kreatif seseorang sangat tergantung dari faktor dalam diri dan luar
diri. Oleh karena itu sebagaimana layaknya bakat dan minat, kemampuan
kreatif seseorang juga perlu dikembangkan. Oleh karenanya sumber-sumber
kreativitas seperti kognitif, kepribadian, motivasional dan lingkungan
perlu dikembangkan semaksimal mungkin oleh pihak orang tua (keluarga)
dan guru. Dengan mengetahui sumber-sumber ini pun kita dapat menciptakan
suatu lingkungan proses belajar mengajar yang merangsang kemampuan
berpikir kreatif anak. Dengan demikian ciri-ciri kreatif seperti
kelancaran, kelenturan, orisinalitas serta memerinci ide dapat
dikembangkan dalam diri seorang anak. Namun yang perlu menjadi perhatian
disini adalah kita tidak bisa menitikberatkan kreativitas seseorang itu
hanya melalui produknya saja, justru yang terpenting dalam kreativitas
adalah prosesnya, karena di situlah kita dapat melihat bagaimana
munculnya keunikan ide seseorang.
Dalam
perkembangan usianya, dikenal berbagai masa kritis kreativitas. Usia SD
yang mencakup usia 5/6 sampai dengan 12 tahun, juga memiliki masa
kritis yang berkisar dari usia 5 sampai 6 tahun dan usia 8 sampai 10
tahun. Hal ini terjadi karena di usia 5 sampai 6 tahun, peran tokoh
otoriter sangat melekat dalam diri seseorang, dimana anak harus mematuhi
aturan dan keputusan orang tua atau orang dewasa di lingkungannya.
Sementara di usia 8 sampai 10 tahun pengaruh kelompok teman sebaya sudah
jauh lebih kuat, dimana anak yang ingin diterima oleh teman-temannya,
akan menerima dan mengikuti pola-pola yang ditetapkan kelompoknya
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tumbuhnya Kreativitas
Kreativitas tidak saja bergantung kepada potensi bawaan yang khusus, tetapi juga
pada perbedasan mekanisme mental yang menjadi sasaran untuk
mengungkapkan sifat bawaan. Mekanisme bawaan ini dihasilkan oleh suatu
tipe adaptasi awal. Jadi faktor-faktor yang mempengaruhi disini adalah:
· Dorongan, terlepas dari seberapa jauh potensi anak memenuhi standar orang dewasa, mereka harus didorong untuk kreatif dan bebas dari menentukan masa depannya sendiri.
· Sarana, harus disediakan untuk meransang melakukan eksprimen dan eksplorasi yang merupakan unsur penting dalam kreativitas.
· Lingkungan
yang merangsang. Lingkungan keluarga dan sekolah harus merangsang
kreativitas dengan memberi bimbingan dan dorongan untuk menggunakan
sarana yang akan mendorong kreativitas. Ini harus dilakukan sedini
mungkin agar menjadikan remaja yang kreatif.
· Kesemapatan, untuk memperoleh pengetahuan agar dapat berkembang pikiran yang positif.
· Dari segi waktu, untuk menjadi kreatif harus diberi waktu dalam mengembangkan gagasan-gagasan yang ada pada remaja tersebut.
Usaha-usaha Orang Tua dan Guru Mengembangkan Kreativitas
Dalam mengembangkan kreativitas ini guru sangat diharapkan peran yang aktif untuk memberikan pemahaman pada remaja yang menjadi peserta didiknya. Usaha-usaha guru adalah:
· Membantu
anak/peserta didik untuk memahami latar belakang mereka, pengalaman
mereka dan kebiasaan perilaku. Pada cara ini diizinkan masing-masing
pribadi untuk mengembangkan potensi dirinya.
· Guru
dan orang tua dapat menciptakan suasana untuk mendorong pemikiran
kreatif dengan menghilangkan halangan luar dari kreativitas.
Sensitifitas pada problem ditingkatkan, metode untuk membahas
membebaskan imajinasi dapat dikembangkan dan sarana sistematis untuk
mengevaluasi ide-ide dapat diajarkan pula.
· Anak/peserta didik diberi kesempatan untuk mempraktekkan pemikiran kreatif dalam suasana yang terkendali dan terkontrol.
· Cara-cara
mengembangkan imajinasi anak/peserta didik dengan memberikan
masalah-masalah yang dapat meningkatkan inteligensi remaja untuk
membuahkan ide-ide yang baik, kriteria yang berbeda pada keunikan dan
kegunaan.
· Guru
dan orang tua harus memberikan cara instruksi yang semantik didalam
menerapkan imajinasi yang dapat menghasilkan pengembangan potensi yang
ada pada diri remaja.
0 komentar:
Posting Komentar